Kisah Perampok Tobat

Judul Cerpen : Kisah Pertampok Tobat Cerpen Karangan : Flo Kategori : Cerpen Kehidupan, Cerpen Islami Pak Santo adalah seorang pemilik sekaligus penjaga sebuah toko minimarket kecil di jakarta. Ia memiliki seorang istri bernama Aisyah yang ikut membantu nya mengurus toko. Sedangkan anaknya, Andi masih duduk dibangku SMP dan sesekali ia datang ke toko untuk membantu ayah dan ibunya. Pada suatu malam saat pak Santo selesai sholat isya, istrinya mengeluh karena toko mereja sedang sepi beberapa hari ini. "Yah, kok udah 3hari ini sepi sekali ya toko kita". Kata si istri kepada pak Santo sambil membawakan segelas kopi susu untuk suaminya. "Iya bu, tapi kita tetap harus bersyukur karena walaupun sedikit rejeki yg diberikan oleh Allah tetapi insya allah berkah" kata pak Santo setelah meminum kopi susu yang diberikan istrinya. Malam sudah semakin larut, jalanan depan toko mereka juga sudah sepi. Ketika pak Santo dan istrinya hendak menutup toko, tiba-tiba datang seorang pria berbadan tinggi besar dan kulit penuh tato serta memakai topi hingga wajahnya tidak terlihat jelas. Pria tersebut masuk ke toko. Pak Santo dan istri nya menyapa ramah, mereka kira pria tersebut ingin berbelanja di toko mereka. Alangkah terkejutnya pak Santo dan istrinya ketika pria tersebut tiba-riba menodong kan pistol ke arah mereka. "Berikan semua uang yang ada dimesin kasir!" kata si pria sambil membentak. "Ba-baik.." kata istri pak Santo sambil berjalan menuju mesin kasir. Tapi saat istrinya sedang berjalan ke arah mesin kasir, pak Santo dengan cepat mengambil senapan angin yang ada di rak barang tepat di sampingnya dan langsung mengarahkan juga ke si pria. Lalu pria tersebut justru memohon maaf agar tidak ditembak. Ternyata pistol yang dibawa si pria adalah pistol mainan. "Ampun pak, jangan tembak saya. Saya butuh uang untuk memberi makanan anak dan istri saya yang sedang sakit" kata si pria dengan nada gemetar dan raut wajah sedih. Pak Santo yg merasa iba dengan perkataan si pria pun menyuruh istrinya untuk memberikan uang sebesar 200ribu kepada si pria. Pria itu kaget dan berkata "kenapa bapak memberikan saya uang padahal saya berniat jahat kepada bapak dan ibu". Pak Santo menjawab dengan santai "di agama islam diajarkan untuk saling membantu sesama manusia, dan jika saya membalasmu dengan kejahatan juga maka apa bedanya saya dengan kamu?". "Maaf saya hanya bisa kasih uang segini". Lanjutnya. Pria itu hanya diam dan mengambil uang pemberian pak Santo. Lalu ia langsung pergi begitu saja tanpa berkata apapun kepada pak Santo dan istrinya. 6 bulan berlalu setelah kejadian perampokan yang gagal itu. Meskipun di toko pak Santo ada cctv tetapi ia tidak mau melaporkan si perampok kepada polisi. Aisyah, istri pak Santo pun tidak keberatan dengan keputusan pak santo meskipun dalam hati kecilnya ia sangat takut kejadian yang sama terjadi lagi. Suatu pagi ketika pak Santo hendak membuka pintu toko, ada sebuah amplop tergeletak di bawah pintu. Lalu pak Santo langsung membuka amplop tersebut dan ternyata berisi sebuah surat dan uang 800 ribu. Ternyata surat dan uang tersebut dikirim oleh pria yang dulu hendak merampoknya. Pria itu meminta maaf yang sebesar-besarnya dan sangat berterimakasih kepada pak Santo karena berkat kemurahan hati pak Santo kini ia memeluk agama islam.

TAMAT

Pengarang : Florence Octavia